Saturday, February 20, 2016

Puisi layu

Rayuan batinku
Menyeru namamu selalu
Siksanya perpisahan ini
Mengapa ada pertemuan dulu
Tk sanggup ku menahan ombak rindu
Deru asmara membuak
Menghempas penantian ini
Sehari berlalu bagai berkurun terpasung
Dahaga rindu
Menghimpit dadaku
Aku tersiksa menjadi korban asmara
Perpisahan yang menyiksa 
Meragut semangat jiwa
Aku longlai
Sepi tiada makna
Hanya sengsara yang tertumpah dari birai mata

Okidlayu

Aku mahu terbang

Tuhan, 
Jgnlah aku bersalah
Andai aku lakukan sesuatu sekadar satu pelarian
Aku ingin jauh pergi
Aku ingin lontar masa silam
Aku ingin lari
Tuhan
Maafkan aku 
Aku rela jadi sesuatu yang bukan aku
Aku sanggup bebani bahu 
Aku ingin keluar dari kepompong ini
Tuhan
Jadikanlah aku rerama yg indah
Punya sayap yg bawaku terbang
Setelah aku lelah menjadi beluncas. 

Okidlayu

Gunung kecewa

gunung-gunung itu
Tidak goyah malah ampuh berdiri tegak
Gah menjulang puncak
Siapa  sedar
Dalam dada 
Sarat menanggung lahar
Pedihnya terlindung
Sakitnya terpasung
Luka berlohong hampiri kemuncak junjung
Kaulihat
Gunung nyaman dan tampak tenang 
gelora di dalam
Membancuh dendam
Menggoncang iman
Gunung 
rela menelan lahar dan nanar 
zaman berzaman
Disimpan kukuh
Demi kesejahteran alam. 

Okidlayu

No comments:

Post a Comment