Menyeru namamu selalu
Siksanya perpisahan ini
Mengapa ada pertemuan dulu
Tk sanggup ku menahan ombak rindu
Deru asmara membuak
Menghempas penantian ini
Sehari berlalu bagai berkurun terpasung
Dahaga rindu
Menghimpit dadaku
Aku tersiksa menjadi korban asmara
Perpisahan yang menyiksa
Meragut semangat jiwa
Aku longlai
Sepi tiada makna
Hanya sengsara yang tertumpah dari birai mata
Okidlayu
Aku mahu terbang
Tuhan,
Jgnlah aku bersalah
Andai aku lakukan sesuatu sekadar satu pelarian
Aku ingin jauh pergi
Aku ingin lontar masa silam
Aku ingin lari
Tuhan
Maafkan aku
Aku rela jadi sesuatu yang bukan aku
Aku sanggup bebani bahu
Aku ingin keluar dari kepompong ini
Tuhan
Jadikanlah aku rerama yg indah
Punya sayap yg bawaku terbang
Setelah aku lelah menjadi beluncas.
Okidlayu
Gunung kecewa
gunung-gunung itu
Tidak goyah malah ampuh berdiri tegak
Gah menjulang puncak
Siapa sedar
Dalam dada
Sarat menanggung lahar
Pedihnya terlindung
Sakitnya terpasung
Luka berlohong hampiri kemuncak junjung
Kaulihat
Gunung nyaman dan tampak tenang
gelora di dalam
Membancuh dendam
Menggoncang iman
Gunung
rela menelan lahar dan nanar
zaman berzaman
Disimpan kukuh
Demi kesejahteran alam.
Okidlayu
No comments:
Post a Comment